Informasi Berita, Menarik dan Terhangat

Gus Ucim : Pilgub Jabar, Akademisi Jangan Hanya Diam

Muslim Hafidz

BaskomNews.com – Tahun 2018 merupakan tahun politik. Dimana tahun ini akan diselenggarakannya pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.

Mengahadapi momentum ini, seharusnya dijadikan akademisi untuk berkontribusi kepada masyarakat untuk memberikan pendidikan, dan mengawal proses Pilgub ini.

Direktur Social Policy and Political Studies (SOSPOL) Muslim Hafidz mengatakan, Pilgub ini merupakan momentum sebuah perubahan arah wajah Jawa Barat ke depan. Sehingga menjadi wajib hukumnya untuk seluruh warga Jawa Barat, khususnya akademisi kampus untuk turun gunung untuk memberikan pendidikan bagi warga.

“Jangan sampai hanya seremonial belaka. Wajah Jawa Barat akan ditentukan pada tanggal Juni 2018, kita diam atau mendiamkan wajah Jawa Barat ke depan,” ujar Master Pembangunan Sosial Universitas Indonesia (UI) ini, Rabu (10/1).

Lebih lanjut, pria yang lebih akrab disapa Gus Ucim ini menyebutkan, ironis atau aneh jika para akademisi lupa dalam tugasnya, yaitu mencerdaskan, baik tentang politik, sosial, budaya maupun kepentingan masyarakat lainnya.

“Akademisi harus berperan andil dalam momentum ini, terutama dalam mencerdaskan masyarakat,” imbuhnya.

Muslim juga mengutip pernyata dari Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan yang mengatakan, “bukan jumlah orang jahat lebih lebih banyak daripada orang baik. Tetapi karena orang baik diam dan mendiamkan, saya tidak diam dan mendiamkan”.

Dari pernyataan tersebut, sambung Gus Ucim, tentu ada makna yang terkandung, maka sebagai akademisi yang berkecimbung di dunia pendidikan harus bergerak, tidak diam dan mendiamkan.

Oleh karena itu, Muslim mengajak seluruh akademisi yang ada di Jawa Barat bergerak, untuk turut serta dan mengambil andil di dalam mencerdaskan masyarakat di pilkada 2018 ini. Karena pilihan masyarakat ini akan menentukan pembangunan ke depan.

“Saya mengajak semua akademisi harus turun tangan, untuk ikut serta dalam pembangunan,” tandas Mantan Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Singaperbangsa Karawang ini.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *